LAMBANG
RS. ……………….
Jl. ………………
……………………..
No. Dokumen:
…../…./…………./…….
No. Revisi :
No. Halaman :
1/4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KEPERAWATAN
PEMBERIAN NUTRISI MELALUI NGT
( Selang Penduga Lambung )
Tanggal terbit
…………………………
Ditetapkan Oleh:
dr. ………………….
Direktur
Pengertian
Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien terutama pada
pasien dengan intoleransi aktifitas atau imobilisasi melalui selang penduga
lambung ( NGT )
Tujuan
- Kebutuhan dasar fisiologis pasien dapat terpenuhi
- Dapat membantu mangatasi masalah pasien dengan malnutrisi
Kebijakan
Surat perintah Direktur Rumah Sakit tentang pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit.
Prosedur
1.
Tahap
pra interaksi :
a.
Verifikasi program pelayanan keperawatan pasien tersebut
b.
Siapkan alat
c.
Siapkan diri
petugas dalam berinteraksi dengan pasien
2.
Tahap orientasi
:
a. Berikan salam
b. Jelaskan tujuan dan
prosedur
c. Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
d. Persiapan alat didekatkan pada pasien
3.
Persiapan Alat:
a.
Hanscoen
b.
Spuit NGT dengan ukuran
20-60 cc
c.
Bengkok
d.
Jeli Xilocain
e.
Plester
f.
Stetoskop
g.
Strip indikator
pH (kertas lakmus) jika diperlukan
h.
Formula makanan
selang yang diresepkan
i.
Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam tempatnya, dengan ketentuan suhu
j.
makanan harus hangat sesuai suhu tubuh.
k.
Air matang
(hangat)
l. Bila ada obat yang
harus diberikan, dihaluskan terlebih dahulu dan dicampurkan dalam makanan/ air,
diberikan terakhir.
4.
Persiapan Pasien
a.
Analisa
keluhan pasien.
b.
Pasien
dan keluarga diberikan penjelaan mengenai tindakan yang akan dilakukan.
5.
Tahap
kerja:
a.
Menerangkan prosedur pada klien
b.
Mencuci Tangan dan Memasang sarung
tangan (Hanscoen)
c.
Klien tetap dalam
posisi semi fowler tinggi atau dengan kepala tempat tidur ditinggikan 30° atau
lebih selama 30 menit setelah memberikan makan melalui selang
d.
Tentukan panjang
NGT (selang/pipa nasogastrik) yang diperlukan dengan mengukur jarak dari lubang
hidung melengkung melalui telinga ke xifoid dan tandai dengan plester.
e.
Lumasi NGT yang
akan dimasukkan dengan jelli (xilocain)
f.
Masukkan NGT
memalui lubang hidung kedalam orofaring terus hingga ke esofagus sampai batas plester.
g.
Cek ketepatan
selang di lambung, dengan cara:
ü
Buka klem
NGT atau spuit NGT dan masukkan selang ke dalam gelas berisi air. Posisi tepat
jika tidak ada gelembung udara
ü
Buka klem
dan lakukan pengisapan/aspirasi cairan lambung dengan menggunakan spuit NG. Cek
cairan lambung dengan menggunakan strip indikator pH. Posisi tepat jika pH <
6.
ü Buka
klem dan cek dengan menggunakan stetoskop. Masukkan 30 cc udara dalam spuit NGT
dan masukkan ke dalam lambung dengan gerakan cepat. Posisi tepat jika terdengar
suara udara yang dimasukkan (seperti gelembung udara yang pecah)
h. Fiksasi
NGT dengan plester.
i.
Setelah yakin bahwa selang masuk ke lambung, Klem selang NGT selama pengisian makanan cair
ke dalam spuit.
j.
Melalui corong masukkan air matang atau air teh
sekurang-kurangnya 15 cc. Pada tahap permulaan, corong dimiringkan dan tuangkan
makanan melalui pinggirnya. Setelah penuh, corong ditegakkan kembali.
k.
Klem dibuka perlahan-lahan
l.
Alirkan
makanan cair dengan perlahan. Atur kecepatan dengan cara meninggikan spuit.
Jika klien merasa tidak nyaman dengan lambungnya, klem selang NGT beberapa
menit.
m. Jika makanan cair akan habis, isi kembali
(jangan biarkan udara masuk ke lambung)
n.
Bila klien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan
diberikan sebelum makanan habis.
o.
Setelah makanan habis, selang
dibilas dengan air masak. Kemudian pangkal selang segera di klem.
p.
Cuci
tangan
6. Tahap terminasi :
a.
Ucapkan
terima kasih atas kerjasama dengan pasien
b.
Evaluasi respon klien
c.
Simpulkan hasil kegiatan
d.
Bereskan
alat-alat dan kembalikan pada tempatnya
7.
Dokumentasikan
:
a.
Nama klien
b.
Tanggal dan jam
c.
Tindakan yang dilakukan
d.
Respon klien
e. Nama
petugas
Unit Terkait
Lembar Intruksi
Dokter.
Lembar Catatan
Keperawatan.
Lembar Catatan
No comments:
Post a Comment