LAMBANG
RS. ……………….
Jl. ………………
……………………..
No. Dokumen:
…../…./…………./…….
No.Revisi :
Tanggal terbit
…...,…………..,………..
Ditetapkan Oleh:
dr. ………………….
Direktur
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KEPERAWATAN
GANTI VERBAN
Pengertian
Luka bersih Merupakan luka bedah tak terinfeksi yang mana
tidak terjadi proses peradangan (inflamasi), Luka bersih biasanya menghasilkan
luka yang tertutup.Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
Tujuan
Untuk meningkatkan proses penyembuhan
jaringan juga untuk mencegah infeksi.
Kebijakan
Surat perintah Direktur Rumah Sakit tentang pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit.
Prosedur
1.
Tahap
pra interaksi :
a.
Verifikasi program pelayanan keperawatan pasien
tersebut
b.
Siapkan alat
c.
Siapkan diri
petugas dalam berinteraksi dengan pasien
2.
Tahap orientasi
:
a. Berikan salam
b. Jelaskan tujuan dan
prosedur
3. Persiapan Alat:
a.
Menyiapkan alat-alat
dalam baki/trolley
b.
Alat Steril dalam bak
instrumen ukuran sedang tertutup:
1)
Pinset anatomis (2
buah)
2)
Pinset chirurgis (2
buah)
3)
Handscoon steril
4)
Kom steril (2 buah)
5)
Kassa dan kapas steril
secukupnya
6)
Gunting
jaringan/ Gunting Up Hecting (jika diperlukan)
7)
Alat Lain:
a)
Gunting
Verband/plester
b)
Plester
c)
Nierbekken (Bengkok)
d)
Kapas alkohol
e)
Alas / Perlak
f)
Selimut Mandi
g)
Kapas Alkohol dalam
tempatnya
h)
Betadine dalam
tempatnya
i)
Larutan dalam botolnya
(NaCL 0,9%)
j)
Lembar catatan klien
4. Persiapan Pasien
a.
Analisa
keluhan pasien.
b.
Pasien
dan keluarga diberikan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan.
5. Cara Melakukan:
a. Mencuci tangan
b. Menjelaskan manifestasi dan timbulnya impaksi feces,
tujuan pengeluaran feces secara manual dan akibat yang akan terjadi bila rektum
dirangsang berlebihan
c.
Menyiapkan klien sesuai prosedur; mengukur denyut nadi,
menjelaskan prosedur pada klien, terutama adanya rasa tidak nyaman yang
disebabkan oleh manipulasi rectum
d.
Mengatur posisi klien (miring ke kiri dengan kaki kanan
fleksi)
e.
Menyelimuti klien dari pinggang ke bawah
f.
Memasang alas karet dibawah bokong klien
g.
Meletakkan bedpan pada tempat yang memudahkan
pelaksanaan tindakan (di samping klien)
h.
Memakai sarung tangan dan memberi pelumas pada jari
telunjuk dan jari tengah
i. Memasukkan jari ke rektum klien dan mendorong
pelan-pelan sepanjang dinding rektum sampai teraba feces
j. Melepaskan feces dari dinding rektum dengan membuat
gerakan melingkar di sekitarnya dan memasukkan jari ke dalam feces yang keras
untuk memisahkan feces
Menarik feces
ke anus dan mengeluarkan sedikit demi
sedikit dan
memasukkan feces ke bedpan
k. Mengobservasi irama jantung, perdarahan, rasa nyeri dan
tanda kelelahan pada klien (napas pendek, berkeringat) secara periodik selama
prosedur berlangsung; menghentikan prosedur bila ada perubahan irama jantung
dan memberi istirahat pada klien sebelum prosedur dilanjutkan
l. Merangsang sfingter rektum dengan membuat gerakan
melingkar satu atau dua kali
m. Bila langkah “m” tidak berhasil mengeluarkan feces,
memasukkan jari telunjuk danjari tengah dan membuat gerakan menggunting dengan
kedua jari untuk memisahkan feces. Menggunakan langkah “k” dan “m”, sampai
semua massa fekal yang teraba dikeluarkan
n. Membersihkan dan mengeringkan daerah rektum sehingga
klien merasa nyaman dan bisa beristirahat
o. Mengamati isi bedpan dan merapikan peralatan
p. Mencuci tangan
q. Mendokumentasikan warna, konsistensi, bau feces dan
respons klien dalam catatan klien
6. Tahap terminasi :
a. Ucapkan
terima kasih atas kerjasama dengan pasien
b. Evaluasi respon klien
c. Simpulkan hasil kegiatan
d. Bereskan
alat-alat dan kembalikan pada tempatnya
7.
Dokumentasikan
:
a. Nama pasien
b. Tanggal dan jam
c. Tindakan yang dilakukan
d. Respon pasien
e. Nama petugas
Unit terkait
2. Bidan
3. Pekarya
4. Dokter
No comments:
Post a Comment