Tuesday, 2 August 2016

MERAWAT KULIT AREA YANG TERTEKAN ( SOP )






STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KEPERAWATAN


MERAWAT KULIT AREA YANG TERTEKAN



Pengertian
Perawatan kulit daerah tertekan merupakan tindakan untuk mempertahankan integritas kulit dalam mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.
Tujuan
Untuk mencegar terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama pada kulit dan jaringan
Kebijakan
Surat  perintah  Direktur Rumah Sakit tentang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.




Prosedur
1.     Tahap pra interaksi :
a.    Verifikasi program pelayanan keperawatan pasien tersebut
b.    Siapkan alat
c.    Siapkan diri petugas dalam berinteraksi dengan pasien

2.    Tahap orientasi :
a.    Berikan salam
b.    Jelaskan tujuan dan prosedur
c.    Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
d.    Persiapan alat didekatkan pada pasien

3.    Tahap persiapan alat
a.                                Baskom cuci tangan
b.                                Sabun
c.                                Air
d.                               Lotion / Baby Oil
e.                                Bedak anti iritasi
f.                                 Kasa steril
g.                                Plester anti iritasi
h.                                Nacl 0,9%
i.                                  Jaring antibiotik / salf antibiotik
j.                                  Sarung tangan bersih dan steril

 
4.    Tahap kerja.
a.    Mencuci tangan.
b.    Memakai sarung tangan bersih
c.    Untuk pasien dengan tingkat ketergantungan sedang s/d tinggi, dengan keterbatasan mobilitas, maka pasien dipersilahkan berbaring dengan memiringkan tubuh agar area kulit yang tertekan dapat terlihat
d.   Bersihkan area jaringan kulit yang tertekan menggunakan air dan sabun, tidak mengenai luka kulit yang tertekan bila telah terjadi.
e.    Keringkan area kulit yang dibersihkan dengan air dan sabun tadi,
f.     Beri lotion / baby oil pada jaringan kulit yang tertekan tanpa mengenai luka, lalu beri bedak anti iritasi
g.    Saat akan memmbersihkan dan merawat luka pada kulit yang tertekan maka ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril.
h.    Bersihkan luka menggunakan kasa steril dan larutan NACL 0,9%.
i.      Observasi dan evaluasi keadaan luka dari, luas, kedalaman dan warna.
j.      Beri salf antibiotic / jaring salf antibiotic ( Supratule )
k.    Tutup kembali luka dengan kasa steril, balut menggunakan plester anti iritasi.
l.      Posisikan kembali pasien pada posisi nyamannya.

5.    Tahap terminasi :
a.    Ucapkan terima kasih atas kerjasama dengan pasien
b.    Dokumentasikan pelaksanaan tindakan keperawatan tersebut
c.    Evaluasi respon klien
d.   Simpulkan hasil kegiatan
e.    Pemberian pesan
f.     Kontrak waktu kegiatan selanjutnya
g.    Atur posisi klien senyaman mungkin
h.    Bereskan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya

6.    Dokumentasikan :
  1. Nama klien
  2. Tanggal dan jam
  3. Tindakan yang dilakukan
  4. Respon klien
  5. Nama petugas
 


Unit Terkait

Seluruh personil Keperawatan & Bidan RS. ......................


No comments:

Post a Comment