LAMBANG
RS. ……………….
Jl. ………………
……………………..
|
MENGUKUR TEKANAN DARAH
|
|||
No. Dokumen:
…../…./…………./…….
|
No. Revisi :
|
No. Halaman :
1 / 3
|
||
Tanggal terbit
………………………….
|
Ditetapkan Oleh:
dr. …………………..
Direktur
|
|||
STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
KEPERAWATAN
|
||||
Pengertian
|
Melakukan pengukuran
tekanan dilakukan pada pasien dengan pantauan atau observasi keadaan umum
pasien dalam perawatan,
|
|||
Tujuan
|
Melakuakn tindakan dengan tujuan mendukung sempurnanya pelayanan
kesehatan yang diberikan dalam ketepatan Assesment pasien.
1.
Mengetahui keadaan umum pasien.
2. Mengetahui fungsi jantung secara dini.
3.
Mengikuti perkembangan jalannya penyakit.
4.
Membantu
menentukan salah satu pendukung diagnose.
|
|||
Kebijakan
|
Tindakan
pengukuran tekanan darah dilakukan berdasarkan acuan dan aturan yang
ditetapkan, guna mendukung kesembuhan pasien dalam pelayanan perawatan yang
prima.
|
|||
Prosedur
|
1.
Tahap
pra interaksi :
a. Verifikasi
program pelayanan keperawatan pasien tersebut
b. Siapkan
alat
c. Jaga privacy klien; bila perlu tutup
pintu dan jendela / korden
d. Siapkan diri petugas dalam berinteraksi
dengan pasien
e.
Pastikan
kontrak waktu untuk tindakan pada pasien telah dilakukan
|
LAMBANG
RS. ……………….
Jl. ………………
……………………..
|
MENGUKUR TEKANAN DARAH
|
||
No. Dokumen:
…../…./…………./…….
|
No. Revisi :
|
No. Halaman :
2 / 3
|
|
|
1.
Tahap orientasi :
a.
Berikan salam
b.
Klarifikasi
kontrak waktu
c.
Jelaskan tujuan dan prosedur
d.
Beri kesempatan
pasien untuk bertanya
e.
Tanyakan
persetujuan dan kesiapan pasien
f.
Persiapan alat
didekatkan pada pasien
2.
Tahap
kerja.
a. Mencuci
tangan.
b. Mempersilakan pasien berbaring atau
duduk dengan tenang di tempat tidur.
c. Memegang tangan pasien, lalu pasang
(lilitkan) manset tensimeter pada lengan atas di atas siku
d. Batas
bagian bawah manset sekitar 2-3 cm dari lipatan siku
e. Boleh
di lengan kiri atau kanan, pastikan bukan pada lengan yang terpasang infuse
atau terdapat luka atau terdapat kelumpuhan gerak. Pemasangan manset pada
bagian ini karena di sinilah letak pembuluh darah yang bernama Arteri
Brachialis
f. Manset
tensimeter harus sejajar atau setinggi jantung, pasien dalam kondisi berbaring atau duduk. Kondisinya harus
santai/rileks, tangan tidak boleh tegang
g. Pasang
stetoskop di telinga, letakan diafragma stetoskop pada sebelah bawah lilitan manset pada lipatan
siku tempat dimana Arteri Brachialis berada
h. Mulai pada pemompa tensi, Putar
roda Cup ke kanan (searah jarum jam) katup pengatur udara yang ada pada pompa
karet manset untuk menutupnya, agar saat memompa manset nanti tidak ada udara
yang bocor keluar.
i. Remas-remas
pompa karet agar udara masuk ke dalam manset, memompa berhenti sampai bunyi
ketukan tidak terdengar dan tambah 40MmHg.
j. Setelah
itu putar ke kiri sedikit katup pengatur udara agar udara di dalam manset
keluar sedikit demi sedikit dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik.
|
||
LAMBANG
RS. ……………….
Jl. ………………
……………………..
|
MENGUKUR TEKANAN DARAH
|
||
No. Dokumen:
…../…./…………./…….
|
No. Revisi :
|
No. Halaman :
3 / 3
|
|
|
k.
Aliran darah di arteri Brachialis kembali
mengalir. Perhatikan dan dengarkan suara yang timbul dari stetoskop ketika
katup manset terbuka. Ketika terdengar suara denyut arteri
(...duk...duk...duk...duk...) untuk yang pertama kali, maka itulah suara yang
disebut sebagai suara Korotkoff sekaligus penanda tekanan sistole.
l.
Kemudian suara denyutan itu makin lama makin
keras, lalu berubah menjadi bising, lalu terdengar jelas lagi, kemudian mulai
melemah dan lalu menghilang. Nah, titik di saat suara ketukan/denyut arteri
menghilang itulah yang dijadikan sebagai penanda tekanan diastole
3.
Tahap
terminasi :
a. Ucapkan terima kasih atas kerjasama
dengan pasien
b. Dokumentasikan
hasil pemeriksaan tersebut
c. Evaluasi
respon klien
d. Simpulkan
hasil kegiatan
e. Pemberian
pesan
f. Kontrak
waktu kegiatan selanjutnya
g.
Atur posisi klien senyaman mungkin
h.
Bereskan
alat-alat dan kembalikan pada tempatnya
4.
Dokumentasikan
:
|
||
Unit Terkait
|
Seluruh
personil Dokter, Keperawatan & Bidan RS. ......................
|
No comments:
Post a Comment