LAMBANG
RS. ……………….
Jl. ………………
……………………..
No. Dokumen:
…../…./…………./…….
No.Revisi :
No. Halaman :
1
Tanggal terbit
…………………………
Ditetapkan Oleh:
dr. ………………….
Direktur
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KEPERAWATAN
EFAKUASI FESES MANUAL
Pengertian
Impaksi fekal
adalah retensi feces yang mengeras pada rektum atau simoid bagian bawah. Klien
sering mengeluh konstipasi, nyeri pada dubur. Banyak terjadi pada klien dengan
gangguan neurologis atau psikosis. Untuk mengatasi komplikasi lebih lanjut,
feces perlu dikeluarkan secara manual
Tujuan
Prosedur ini bertujuan mengeluarkan feces yang mengeras dari
rektum atau sigmoid bawah.
Kebijakan
Surat perintah Direktur Rumah Sakit tentang pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit.
Prosedur
1.
Tahap
pra interaksi :
a.
Verifikasi program pelayanan keperawatan pasien
tersebut
b.
Siapkan alat
c.
Siapkan diri
petugas dalam berinteraksi dengan pasien
2.
Tahap orientasi
:
a. Berikan salam
b. Jelaskan tujuan dan
prosedur
3. Persiapan Alat:
a.
Sarung tangan bersih (tidak perlu steril)
b.
Pelumas
c.
Bedpan
d.
Alas / perlak
e.
Sabun
f.
AirLap mandi
g.
Bengkok
4. Persiapan Pasien
a.
Analisa
keluhan pasien.
b.
Pasien
dan keluarga diberikan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan.
5. Cara Melakukan:
a.
Mencuci tangan
b.
Menjelaskan manifestasi dan timbulnya impaksi feces,
tujuan pengeluaran feces secara manual dan akibat yang akan terjadi bila rektum
dirangsang berlebihan
c.
Menyiapkan klien sesuai prosedur; mengukur denyut nadi,
menjelaskan prosedur pada klien, terutama adanya rasa tidak nyaman yang
disebabkan oleh manipulasi rectum
d.
Mengatur posisi klien (miring ke kiri dengan kaki kanan
fleksi)
e.
Menyelimuti klien dari pinggang ke bawah
f.
Memasang alas karet dibawah bokong klien
g.
Meletakkan bedpan pada tempat yang memudahkan
pelaksanaan tindakan (di samping klien)
h.
Memakai sarung tangan dan memberi pelumas pada jari
telunjuk dan jari tengah
i.
Memasukkan jari ke rektum klien dan mendorong
pelan-pelan sepanjang dinding rektum sampai teraba feces
j.
Melepaskan feces dari dinding rektum dengan membuat
gerakan melingkar di sekitarnya dan memasukkan jari ke dalam feces yang keras
untuk memisahkan feces
k.
Menarik feces ke anus dan mengeluarkan sedikit demi
sedikit dan memasukkan feces ke bedpan
l.
Mengobservasi irama jantung, perdarahan, rasa nyeri dan
tanda kelelahan pada klien (napas pendek, berkeringat) secara periodik selama
prosedur berlangsung; menghentikan prosedur bila ada perubahan irama jantung
dan memberi istirahat pada klien sebelum prosedur dilanjutkan
m.
Merangsang sfingter rektum dengan membuat gerakan
melingkar satu atau dua kali
n.
Bila langkah “m” tidak berhasil mengeluarkan feces,
memasukkan jari telunjuk danjari tengah dan membuat gerakan menggunting dengan
kedua jari untuk memisahkan feces. Menggunakan langkah “k” dan “m”, sampai
semua massa fekal yang teraba dikeluarkan
o.
Membersihkan dan mengeringkan daerah rektum sehingga
klien merasa nyaman dan bisa beristirahat
p.
Mengamati isi bedpan dan merapikan peralatan
q.
Mencuci tangan
r.
Mendokumentasikan warna, konsistensi, bau feces dan
respons klien dalam catatan klien
6. Tahap terminasi :
a.
Ucapkan
terima kasih atas kerjasama dengan pasien
b.
Evaluasi respon klien
c.
Simpulkan hasil kegiatan
d.
Bereskan
alat-alat dan kembalikan pada tempatnya
7.
Dokumentasikan
:
a.
Nama klien
b.
Tanggal dan jam
c.
Tindakan yang dilakukan
d.
Respon klien
e. Nama
petugas
Unit terkait
5.1.
Lembar
Intruksi Dokter.
5.2.
Lembar
Catatan Keperawatan.
5.3.
Lebar
Tindakan.
5.4.
Lembar
Catatan Perkembangan.
No comments:
Post a Comment