Tuesday 7 February 2017

HAND HYGIENE MENGGUNAKAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL (HANDRUB)


HAND HYGIENE MENGGUNAKAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL (HANDRUB)



Pada pelaksanaan hand hygiene, mencuci tangan terkadang tidak dapat dilakukan karena kondisi atau karena keterbatasan sumber daya. Banyaknya pasien yang kontak dengan petugas dalam satu waktu, atau sulitnya mendapatkan sumber air bersih yang memadai menjadi kendalam dalam melaksanakan hand hygiene dengan mencuci tangan. Dengan alasan ini, WHO menyarankan alternatif lain dalam melakukan hand hygiene, yaitu dengan handrub berbasis alkohol.
a.       Keuntungan hand rub
WHO merekomendasikan handrub berbasis alkohol karena beberapa hal sebagai berikut :
1)      Berdasarkan bukti, keuntungan intrinsik dari reaksinya yang cepat, efektif terhadap aktivitas mikroba spektrum luas dengan resiko minimal terhadap resistensi mikrobakterial
2)      Cocok untuk digunakan pada area atau fasulitas kesehatan dengan akses dan dukungan sumberdaya yang terbatas dalam hal fasilitas hand hygiene (termasuk air bersih, tissue, handuk, dan sebagainya)
3)      Kemampuan promotif yang lebih besar dalam mendukung upaya hand hygiene karena prosesnya yang cepat dan lebih nyaman untuk dilakukan
4)      Keuntungan finansial, mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan rumah sakit.
5)      Resiko minimal terhadap adverse event karena meningkatnya keamanan, berkaitan dengan akseptabilitas dan toleransinya dibandingkan dengan produk lain.
b.      Teknik mencuci tangan menggunakan hand rub
Pelaksanaan membersihkan tangan dengan menggunakan alcohol based handrubefektif membutuhkan waktu sekitar 20-30 detik melalui 6 (enam) langkah kebersihan tangan. Prosedur ini dimulai dengan menuangkan 3-5 ml handrub ke dalam telapak tangan, dan kemudian memulai teknik 6 langkah :
1)      Menggosok bagian dalam telapak tangan
2)      Menggosok punggung tangan bergantian
3)      Menggosok sela-sela jari tangan
4)      Menggosok ruas jari tangan dengan mengkaitkan kedua tangan
5)      Menggosok ibu jari tangan, bergantian  
6)      Menggosok ujung jari tangan




C. Cara Pembuatan Hand Rub Berbasis Alkohol  
      Ada beberapa teknik dalam pembuatan handrub berbasis alkohol yang dapat dibuat dengan cukup mudah di institusi rumah sakit. Teknik tersebut antara lain : 
        1)      Formula 1
                  Untuk menghasilkan konsentrasi akhir dari ethanol 80% v/v, glycerol 1,45% v/v, 
                  hydrogene peroxide (H2O2) 0,125% v/v Tuangkan kedalam 1000 ml labu ukur: 
                    a)      Ethanol 96% v/v sebanyak 833,3 ml 
                    b)      H2O2 3%, sebanyak 41,7 ml 
                    c)      Glycerol 98%, 14,5 ml
                  Tambahkan aqua destilata atau air yang telah dimasak kedalam labu ukur hingga 
                  mencapai 1000ml, kocok dengan perlahan sampai larutan benar-benar tercampur. 2)      Formula 2
                 Untuk menghasilkan konsentrasi akhir dari isopropyl alcohol 75% v/v, glycerol 1,45% 
                  v/v, hydrogene peroxide (H2O2) 0,125% v/v Tuangkan kedalam 1000 ml labu ukur: 
                   a)      Isopropyl alkohol (dengan kemurnian 99,8%) 751,5 ml 
                   b)      H2O2 3%, sebanyak 41,7 ml 
                   c)      Glycerol 98%, 14,5 ml  
                  Tambahkan aqua destilata atau air yang telah dimasak kedalam labu ukur hingga  
                  mencapai 1000ml, kocok dengan perlahan sampai larutan benar-benar tercampur
 
                Menurut WHO, produksi hand rub direkomendasikan dilakukan oleh tenaga farmasis terlatih di unit farmasi. Hal ini dikarenakan ethanol yang tidak diencerkan bersifat sangat mudah terbakar, dan bahkan tetap dapat terpicu untuk terbakar saat berada dalam suhu dibawah 10oC. WHO juga menyarankan untuk alasan keamanan, pembuatan handrub berbahan dasar alkohol dalam satu kali, tidak lebih dari 50 liter. Tempat penyimpanan idealnya ruang dengan air conditioner (AC) dan tertutup, serta terhindar dari sinar matahari langsung. Untuk menghindari kontaminasi organisme patogen dan spora, botol sekali pakai (disposable) lebih disarankan meskipun botol yang dipakai ulang dapat juga dipakai sebagai wadah setelah disterilkan. Untuk mencegah evaporasi, kapasitas maksimum yang dianjurkan adalah 500 ml pada ruang perawatan (rawat inap) atau rawat jalan, dan 1000 liter pada kamar operasi.


























 

No comments:

Post a Comment