Sunday 12 August 2018

PATOFISIOLOGI SISTEM URINARIA


PATOFISIOLOGI SISTEM URINARIA

Masalah – masalah dalam eliminasi urine adalah : Retensi urine, inkontinensia urin, enuresis, poliurine dan anuria. Masalah yang sering muncul yaitu.

      1.       Retensio Urine
a.   Adanya penumpukan urine didalam kandung kemih dan ketidak sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri yang menyebabkan distensi kandung kemih.
b.   Normal urin berada di kandung kemih adalah kurang lebih 250 – 450 ml. Dalam jumlah ini urin dapat merangsang refleks untuk berkemih.
c.    Dalam keadaan distensi, kandung kemih dapat menampung urine sebanyak 3000-4000 ml.

Tanda – tanda klinis retensio urine yaitu :
a.       Ketidak nyamanan daerah simpisis pubis
b.      Distensin kandung kemih
c.       Ketidaksanggupan untuk berkemih
d.      Meningkatnya keresahan dan keinginan untuk berkemih juga meningkat.
e.      Ketidakseimbangan jumlah urin yang dikeluarkan dengan asupan cairan tubuh.

       2.       Inkontinensia urine
a.   Ketidakmampuan sementara ataupun permanan otot sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih.
b.  Kandung kemih tidak terkosongkan sempurna, dan meninggalkan residu yang cukup banyak, sehingga menimbulkan rasa tidak lampias / tidak puas dan merasa ingin berkemih kembali.

Penyebab inkontinensia urine yaitu :
a.       Penggunaan obat narkotik sedasi.
b.      Penurunan kesadaran.
c.       Spasme kandung kemih.
d.      Pembesaran kelenjar prostat.
e.      Proses penuaan.

       3.       Perubahan pola berkemih
a.  Nokturia, yaitu meningkatnya frekwensi berkemih pada malam hari, tetapi bukan karena asupan cairan yang banyak.
b.   Frekwensi berkemih maningkat pada oreng yang mengalami stres berlebih dan pada wanita hamih
c.   Dikarenakan oleh Cystitis, atau penyakit peradangan pada kandung kemih.
d.   Pada keadaan normal, meningkat frekwensi berkemih dikarenakan oleh intake cairan yang tinggi pula.
       
        4.       Dysuria
a.     Adanya rasa sakit atau kesulitan saat berkemih.
b.  Dapat terjadi karena, striktur uretra, infeksi saluran perkemihan, trauma pada kandung kemih ataupun uretra.

        5.       Polyuria
a.   Produksi urine yang berlebih tanpa adanya peningkatan pola asupan atau intake cairan yang signifikan.
b.      Dapat terjadi karena penyakit, Diabetes mellitus, defisiensi ADH, penyakit ginjal kronis.
c.     Tanda – tanda lain adalah, polydipsi, dehidrasi dan hilangnya berat badan.

       6.       Oliguria
        Produksi urin abnormal dalam jumlah sedikit oleh ginjal, misalnya 100-450 ml/hari, 
        penyebab  anuria dan oliguria diantaranya, penyakit ginjal, gagal jantung, luka bakar dan syok.

       7.       Urinaria suspensi
a.     Berhentinya produksi urine secara mendadak.
b.   Secara normal urine diproduksi oleh ginjal secara terus menerus pada kecepatan 20 – 60 ml/jam.

       8.       Disanuria
          Keadaan dimana ginjal tidak memproduksi urine.

No comments:

Post a Comment