Monday 12 December 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SPO) PEMASANGAN INFUS





LOGO


RS. ……………………..
Jl.…………………………………………………………………………………..

 


PEMASANGAN INFUS



No. Dokumen:
…./…/…../……. /…../20..

No. Revisi :

No. Halaman :

1



Tanggal terbit
…………………………..



Ditetapkan Oleh:



dr. ……………………..
Direktur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Keperawatan



Pengertian

Memasukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu yang lama dengan menggunakan set infus.





Tujuan

Sebagai acuan melakukan tindakan memasukkan cairan infus dan obat-obatan melaui vena.

Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dan elektrolit, serta tindakan pengobatan.




Kebijakan

Prosedur ditetapkan sebagai acuan setap pelaksanaan tindakan infus di seluruh unit pelayanan pasien






Prosedur

1.         Persiapan Pasien:
a.    Pasien dan keluarga diberikan penjelasan mengenai tindakan yang aka dilakukan, maksud dan tujuan serta menandatangani surat persetujuan tindakan medis.
b.    Posisikan pasien pada posisi yang nyaman.
c.    Jika pasien anak tindakan dilakukan di ruang tindakan, untuk menghindari terjadinya efek traurmatik pada pasien anak yang lain.







LOGO


RS. ……………………..
Jl.…………………………………………………………………………………..

 


PEMASANGAN INFUS



No. Dokumen:
…./…/…../……. /…../20..

No. Revisi :

No. Halaman :

2




a.    Keluarga pasien dipersilahkan untuk menunggu di luar ruangan tindakan selama tindakan berlangsung.
b.    Minta perawat lain sebagai asisten untuk membantu pelaksanaan tindakan.

2.         Persiapan Alat:
a.    Cairan infus dalam botol tertutup sesuai indikasi.
b.    Infus set dengan ukuran sesuai kebutuhan.
c.    IV Kateter / Abocath dengan ukuran sesuai indikasi.
d.   Sarung tangan.
e.    Ciaran Saplon.
f.     Kapas alkohol.
g.    Betadin.
h.    Torniquet.
i.      6 buah plester dengan ukuran 0,5 x 6 cm.
j.      Hansaplast.
k.    Hipapix dengan ukuran 5 cm x 7 cm
l.      Bengkok.
m.  Jika pasien anak ditambah 2 buah plester dengan ukuran 0,5 x 10 cm, spalk kecil, dan verban gulung ukuran 5 cm.

3.         Cara Melakukan:
a.    Cuci tangan
b.    Pasang sarung tangan
c.    Buka pembungkus infus set dan sambungkan dengan plabot cairan. Posisikan roler infus pada posisi menutup.
d.   Gantung plabot cairan pada standar infus, isi tabung cairan pada infus set sampai mencapai setengah tabung.










LOGO



RS. ……………………..
Jl.…………………………………………………………………………………..

 

 

PEMASANGAN INFUS


No. Dokumen:
…./…/…../……. /…../20..
No.Revisi :
No. Halaman :

3





a.    Buka roler penutup infus set dan alirkan cairan sampai selang pada set infus semuanya terisi.
b.    Pasang torniquet di atas vena yang akan dilakukan penusukan.
c.    Desinfeksi daerah yang akan dilakukan penusukan dengan menggunaka cairan saplon, lalu kapas alkohol, da selanjutnya bethadin.
d.   Immobilisasi vena, lakukan peregangan kulit dengan cara menarik kulit dngan kuat dan bersebrangan.
e.    Lakukan penusukan pada vena yang telah ditentukan dengan sudut antara 20-300 dari kulit.
f.     Rubah sudut penetrasi hingga hampir sama dengan kulit pasien dan lanjutkan penetrasi dengan cepat sepanjang 1 cm.
g.    Tunggu hingga adanya aliran darah pada bevel jarum (flashback chamber) yang menandakan jarum sudah te[pat berada di dalam vena.
h.    Jarum ditarik keluar sepanjang 1 cm, dan darah naik atau mengalir diantara kateter vena dan tabung jarum.
i.      Pegang pangkal kateter dengan kuat dan masukkan kateter seluruhnya . laukan penekanan dengan jari pada kulit di atas kateter, dan tarik jarum penunjuk sepenuhnya. Dengan menggunakan satu tangan, kembalika jarum penunjuk kedalam bungkus pelindungnya hinga terdengar bunyi ”klik” untuk memastikan jarum sudah terkunci dalam tabung pembungkus.
j.      Pasang hansaplast pada lokasi penentrasi.
k.    Sambungkan IV kateter yang sudah terpasang dengan infus set, lalu atur tetesan sesuai indikasi.







LOGO


RS. ……………………..
Jl.…………………………………………………………………………………..

 

 

PEMASANGAN INFUS



No. Dokumen:
…./…/…../……. /…../20..

No. Revisi :

No. Halaman :

4





a.    Lakukan teknik fiksasi dengan menggunakan hipafix yang sudah disediakan, untuk menghindari lepasnya kateter dari vena.
b.    Catat tetesan yang diindikasikan, jam mulainya pemasangan, dan perkiraan cairan habis, atau obat yang dimasukkan pada plabot.
c.    Catat pula tanggal pemasangan infus untuk memonitoring lamanya pemasangan IV-Kateter pada pasien.
d.   Rapihkan peralatan.
e.    Cuci tangan.
f.     Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

2.         Hal yang harus Diperhatikan
a.   Perhatikan teknik septik aseptik.
b.    Bila pasien atau keluarga tidak bersedia dilakukan tindakan maka harus menandatangani surat penolakan tindakan medis.




Unit terkait
Seluruh personil Dokter, Keperawatan & Bidan RS. ........................

No comments:

Post a Comment