LOGO
|
TATALAKSANA
PENERIMAAN RESEP
RAWAT INAP
|
|||
No. Dokumen:
…../……./RS…../TH
|
No. Revisi: 00
|
Halaman: 1
|
||
Tanggal
terbit
…………………………….
|
Ditetapkan Oleh:
…………………………..
Direktur
|
|||
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
APOTEK
|
||||
Pengertian
|
Adalah prosedur yang dilaksanakan oleh personil unit apotek dalam penyediaan obat pasien rawatan inap
|
|||
Tujuan
|
Untuk
mendukung tercapainya kualitas pelayanan dalam therapy pada pasien yang
maksimal
|
|||
Kebijakan
|
Menentukan
alur dan tata langkah dalam penyediaan obat pasien rawat inap
|
|||
Prosedur
|
1.
Periksa kelengkapan resep terutama penjaminan pasien :
a.
Jika bpjs maka berikan
obat-obatan generik /obat yang sdh ditetapkan sebagai obat bpjs.
b.
Jika jaminan nayaka & cahaya
medika lihat data obat yg di cover nayaka, jika tidak di cover harus
konfirmasi terlebih dahulu ke pasien.
c.
Jika asuransi lain (kec
nayaka/cahaya medika) maka berikan obat-obatan sesuai dengan plafon pasien
tersebut.
d.
Jika pasien umum diberikan obat sesuai
peresepan dokter, dan bila harga obat tinggi sebelumnya di konfirmasi dahulu
ke pasien total harga obatnya, jika terlalu mahal maka berikan yang
generiknya/sesuai permintaan pasien
2.
Siapkan obat sesuai resep dokter, apabila ada obat
yang tidak ada di farmasi maka konfirmasi dahulu ke dokter penulis resep.
3.
Apabila ada
resep racikan menggunakan alat
racik,setelah dipakai harus langsung dibersihkan dan dikeringkan .
4.
Siapkan etiket sesuai dengan resep dokter.
5.
Periksa kembali resep yang telah dikerjakan, oleh
petugas apotek yang lain (jangan di periksa sendiri oleh aa yang mengerjakan).
6.
Input resep yang telah dikerjakan sesuai dengan
obat yang diberikan.
7.
Serahkan obat ke perawat ruangan pemberi resep,
periksa kembali dengan perawat yang mengambil obat, dan minta tanda tangan
perawatnya.
|
|||
LOGO
|
TATALAKSANA
PENERIMAAN RESEP
RAWAT INAP
|
|||
No. Dokumen:
…../……./RS…../TH
|
No. Revisi: 00
|
Hal
…/…
|
||
Prosedur
|
8.
Jika perawat/ petugas apotek tidak mau memeriksa,
maka wajib membuat pernyataan dan di
tanda tangani.
9.
Jika ada kesalahan langsung di perbaiki
permasalahanya.
10.
Mohon kerjasamanya dari tiap-tiap unit yang
bersangkutan dengan unit
|
|||
Unit
terkait
|
1.
Dokter UGD
2.
Dokter
ruangan
3.
Perawat UGD
4.
Perawat
ruangan
5.
Petugas kasir
|
Monday, 12 December 2016
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SPO) TATALAKSANA PENERIMAAN RESEP RAWAT INAP
MANAGEMEN KONFLIK BAGI PENGELOLA KEPERAWATAN
MANAGEMEN KONFLIK
BAGI PENGELOLA KEPERAWATAN
PENDAHULUAN:
HAM
PERBEDAAN
PANDANGAN/IDE
KONFLIK
HAMBATAN KERJA
PENURUNAN PRODUKTIFITAS
~
·
MEMFASILITASI
LINGKUNGAN KONDUSIF
·
ADIL DAN BIJAKSANA
PENGERTIAN KONFLIK
·
PERBEDAAN PANDANGAN
·
PERISTIWA
MENAKUTKAN
·
HARUS DIHINDARI
PERISTIWA ALAMIAH
PENYEBAB KONFLIK:
1.
TAK TERPENUHI
KDM
2.
TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM PEL. KEPERAWATAN.
3.
PERSEPSI
TAK SAMA
4.
PERAN TIDAK
SESUAI/TIDAK JELAS
KONFLIK DAPAT (
+ ), JIKA :
·
TAK DIABAIKAN
·
BERPERAN/FUNGSI
UNTUK PERUBAHAN-PERUBAHAN.
·
PROSES PENYELESAIANYA TEPAT.
KONFLIK DAPAT (
-), JIKA
:
·
MENGGANGGU :
* ENERGI
* SUMBER-SUMBER
* WAKTU
·
TIDAK DIKONTROL
·
PROSES PENYELESAIANYA KURANG TEPAT
DAMPAK TERJADINYA
KONFLIK :
Negatif (-) :
* MENIMBULKAN PERILAKU KONFLIK
* MENOLAK KERJASAMA
* KOMPETISI TAK SEHAT ↓ PRODUKTIFITAS
* MENGUASAI/MENDOMINASI KERJA
* MERUSAK KESATUAN
Positif (+) : *
MENINGKATKAN MOTIVASI
PERKEMBANGAN KONFLIK :
I. TAHAP AWAL
·
RASA CURIGA/RASA BERSALAH
·
BELUM JELAS TANDA PERUBAHAN
II. TAHAP KEDUA :
* MENAMPAKAN RASA BERMUSUHAN.
III. TAHAP
KETIGA : * MENARIK DIRI
*
MENGHIDARI PENYELESAIAN.
IV. TAHAP AKHIR
: * RASA BERMUSUHAN
YANG DALAM.
TYPE KONFLIK :
1. KONFLIK LANGSUNG
: Perbedaan pandangan interpersonal
2. KONFLIK TAK
LANGSUNG : Perbedaan pandangan individu dgn organisasi..
PROSES PENYELESAIAN KONFLIK :
ANALISA SITUASI
KONFLIK:
·
PERMASALAHAN
·
SUMBER/PENYEBAB KONFLIK
·
PERSONAL YANG
TERLIBAT
·
TAHAP KONFLIK
·
TYPE KONFLIK
KLARIFIKASI DAN VALIDASI
PERSAMAAN PANDANGAN
PENYELESAIAN
KONFLIK
MENCARI
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
:
1.
MENGHINDARI
2.
MEMAKSA
3.
BERPIHAK
4.
KOLABORASI
5.
KOMPROMI.
KARAKTERISTIK INDIVIDU YANG EFEKTIF DALAM PENYELESAIAN KONFLIK :
1.
MEMANDANG KONFLIK SEBAGAI PROSES ALAMIAH
2.
PERCAYA ORANG LAIN DAN TERBUKA
3.
MELIBATKAN SEMUA PIHAK YANG TERKAIT DALAM PENYELESAIAN
KONFLIK
4.
TAK MENGORBANKAN SALAH SATU PIHAK
K E S
I M P U L A
N :
PERBEDAAN
:
1.
MINAT
2.
MOTIVASI
3.
KEMAMPUAN
4.
PERILAKU
SITUASI KERJA TERTENTU
↓
PERBEDAAN IDE/PANDANGAN
↓
K O N
F L I K
~
·
KESADARAN
DIRI
·
SENSITIFITAS
·
KOOPERATIF
·
ASERTIF.
KONSEP PENGEMBANGAN
STAF KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
↑ IPTEK
↓
KEBUTUHAN MASYARAKAT
↓
PENINGKATAN
KWALITAS SDM
↓
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
SIKAP
FORMAL INFORMAL
↑ PRODUKTIFITAS
~
PERATURAN
AKREDITASI
PENGERTIAN
·
Pengembangan staf meliputi semua kegiatan
belajar baik formal maupun informalyang
berkontribusi terhadap pertumbuhan individu dan sikap professional. (BURBESS ,
1988)
·
Pengembangan staf keperawatan ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga keperawatan. (GILLIES,
1982)
AKTIFITAS
PENGEMBANGAN STAF
INDUCTION
ORIENTATION INSERVICE
CONTINUING MANAG.ORGANISASI
TRAINING Education
Education Training Develop
INDUCTION TRAINING
Adalah indoktrinasi singkat yang terstandar tentang
filosofi,terutama program-program, peraturan-peraturan organisasi yang
diberikan pada semua staf selama permulaan dua atau tiga hari untuk
menjelaskannya.
ORIENTATION
Adalah training individu yang ditujukan pada staf yang
baru masuk, memperkenalkan tentang pekerjaanya, tanggung jawabnya, tempat kerja
dan teman sekerjanya sehingga mempermudah pekerja tersebut untuk berhubungan
dengan lingkunganya dan dapat mengidentifikasi profesinya di organisasi
tersebut.
INSERVICE EDUCATION
Adalah meliputi insruksi kerja yang dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan kerjanya. Dalam kegiatan tenaga perawat baru bekerja
sama dengan perawat yang sudah berpengalaman.
CONTINUING EDUCATION
Adalah perencanaan efektifitas pembelajaran dalam
peningkatan produktifitas keperawatan, yang dibuat dalam rangka meningkatkan
pengetahuan , keterampilan dan perilaku
untuk meningkatkan praktek pelayanan keperawatan, yang meliputi :
1.
memperkenalkan konsep baru.
2.
perbaikan prosedur keperawatan
3.
perubahan untuk meningkatkan produtifitas
4.
training untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi
dengan tujuan untuk
meningkatkan penampilan kerja.
meningkatkan penampilan kerja.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PROGRAM PENGEMBANGAN STAF
1.
INTEREST
2.
EDUCATIONAL NEEDS
3.
INFRORMAL LEARNING
~ PERUBAHAN PERILAKU
PRINSIP PROGRAM PENGEMBANGAN STAF :
1.
Tanggung tawab profesional development terletak pada pekerja itu sendiri
~ Diikutsertakan dalam perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
2.
Program pendidikan adalah kombinasi dari konsep dan
pengalaman.
3.
Pendidikan adalah proses internal, personal dan
emosional
4.
Pendidikan akan membuat perubahan perilaku
5.
Adult learning memerlukan otonomi untuk mencari,
mengatur dan menggunakan pengalaman belajarnya
6.
Adult learning lebih suka bila pembelajaran bersifat
aplikasi langsung
~ Problem Base Learning
7.
Memberikan reward untuk perilaku positif
8.
Individu cenderung untuk mengorganisasikan situasi
belajar kedalam fenomena yangterintegrasi
9.
Tujuan
dicapai secara maksimal apabila program pembelajaran dihadapkan pada
situasi nyata, dimana peserta dapat mengaplikasikan
ilmunya.
10. Tujuan
dapat dicapai secara maksimal, apabila organisasi memberikan supportpada
perubahan perilaku peserta.
11. Belajar
adalah fenomena yang aktif
12. Akan
adanya hambatan dalam proses pembelajaran
13. Peserta
didik dapat heterogen, berbeda pengalaman, tingkat motivasi dan tingkat
kognitif.
KUNCI UTAMA ADULT
LEARNING
1.
MOTIVATION
2.
ATTENTION AND INTEREST
3.
TRANSFER, RETENTION AND RECALL
4.
PERFORMANCE AND FEEDBACK
DESIGN PENGEMBANGAN STAF
ASSESMENT
EVALUATION PLANING
IMPLEMENTATION
ASSESMENT
1.
Menentukan populasi untuk siapa program dilakukan
2.
Mempelajari karakteristik calon peserta
3.
Mempelajari kecendrungan hasil riset dan literature
4.
Menanyakan pada calon peserta dengan mewawancarai
secara langsung tentang apa yang mereka perlukan
5.
Input dari para pakar
PERENCANAAN
1.
Menentukan tujuan
2.
Menjelaskan obyektif untuk mencapai tujuan tersebut
3.
Membuat strategi pembelajaran yang berhubungan dengan
obyektif diatas.
4.
Merencanakan criteria evaluasi
IMPLEMENTASI
1.
Mempelajari rencana yang telah dibuat
2.
Menyiapkan struktur untuk pelaksanaan rencana
3.
Memberikan pengajaran sesuai dengan yang direncanakan
4.
Memberikan feedback dan penilaian isi dalam
pembelajaran
EVALUASI
1.
Menyusun informasi tentang penampilan kerja
2.
Mengukur hasil dibandingkan dengan obyektif dan
kompetensi yang diharapkan
3.
Memberi feedback untukpengkajian kebutuhan selanjutnya
PROPOSAL PELATIHAN
1.
Maksud dan tujuan umum pelatihan
2.
Kepantingan / perlunya pelatihan
3.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan
4.
Pesrta pelatihan
5.
Pengajar dan pembimbing
6.
Sarana, termasuk fasilitas dan biaya
RANCANGAN PEMBELAJARAN
1.
Tujuan belajar
2.
Materi pengajaran
3.
Kegiatan pembelajaran
4.
Metode mengajar
5.
Sumberdan alat Bantu pengajaran
6.
E v a
l u a s i
SYARAT PROGRAM PELATIHAN
1.
Memberi kesempatan pada semua tenaga keperawatan
mendapat pengetahuan mutahir dan praktek yang relevan
2.
Memberi dan menggalakan penggunaan literature
profesional dan sumber materi baru
3.
Memfasilitasi peningkatan dalam asuhan keperawatan pada
klien
4.
Mendukung dan ikut aktif dalam riset keperawatan serta
memasukan hasil riset kedalam praktek
5.
Memberi informasi kepada tenaga keperawatan tentang
pendidikan yang disponsori oleh institusi lain, memfasilitasi tenaga
keperawatan untuk berpartisipasi dalam kesempatan mengikuti pendidikan dan
kesempatan untuk bertukar informasi.
(BURGESS, 1988).
Subscribe to:
Posts (Atom)